Stadion bukit Jalil Sea Games 2017 Malaysia |
Sea
Games ke 29 Malaysia, masih menyisahkan 3 hari lagi .
“Rising Together” adalah tema Sea Games
kali ini, yakni momentum menciptakan kawasan yang damai dan lebih bersatu
.
Kredit bagi Malaysia..Pembukaan yang
spektakuler,venue pertandingan berkelas internasional , dan teknik pengambilan
gambar yang bagi saya sudah sekelas olimpiade.
Lepas dari hingar bingar diatas, Saya tak
melihat suatu perkembangan signifikan dalam olahraga Negara-negara Asia
tenggara, kalau kita bandingkan dengan tetangga di kawasan Asia timur atau
Australia.
Sikap mental Negara-negara Asean masih
bertumpu pada prestasi kawasan, dengan model penyelanggaraan yang
prestise dan upaya tuan rumah untuk menghalalkan segala cara
menjadi juara umum.
Sea games ke -29 Malaysia juga mencatat
kontroversi terbanyak dalam sejarah perhelatan Sea games!
Sampai hari ke 10, Komite Olimpiade
Asia, mencatat ada 14 kasus sarat kontroversi dan berbumbu masalah ,( ditulis
di bagian lain sesudah ini)
Gak apa-apa demi juara umum . Juara umum # lol
Sea Games ke-29 mempertandingkan
38 cabang olahraga dengan total 404 medali emas diperebutkan.
Sampai hari ini , Malaysia masih kokoh
dipuncak klasemen, diikuti Vietnam, Thailand, Singapura dan Indonesia di urutan
ke -5.
Dalam sejarah keikut sertaannya di Sea
Games, Indonesia telah 10 Kali menjadi juara umum.
Yakni tahun 1977, 1979,1981,1983,
1987,1989,1991,1993,1997, dan 2011.
Ya, Indonesia adalah Raja nya Asia
Tenggara! Mestinya tak heran ya, dengan total penduduk 200 juta jiwa, sudah
sewajarnya-lah kita memang menjadi raja olahraga kawasan.
Akan tetapi…… dalam 15 tahun terakhir,
prestasi Indonesia tak secemerlang waktu lampau.
Tahun 1997 adalah era terakhir kejayaan
sesungguhnya olahraga Indonesia.
Memasuki era reformasi 1998,prestasi kita
mulai mengalami penurunan, Sea Games Brunai Darrusalam 1999 langsung melorot
peringkat k e-3 .Malaysia 2001 lebih parah lagi peringkat ke -6, membaik di
Vietnam 2003,peringkat ke-3,melorot lagi ke -5 di Philipina 2005,ke 4 di
Thailand 2007, peringkat ke 3 di Laos 2009,Juara Umum 2011
Jakarta/Palembang,peringkat 4 ,Myanmar 2013,peringkat 5 ,Singapura 2015.
Kita tentu nya mendambakan Indonesia
kembali menjadi Juara umum dalam penyelenggaraan Sea Games. Akan tetapi untuk
kembali mendominasi kawasan Asia tenggara, sudah tak seindah masa yang lalu..
sudah waktunya Olahraga kita melakukan restorasi besar-besaran demi
mengembalikan kejayaan Nusantara kita, dan membuat keder Negara-negara lainya.
Tim sepak Bola u-22 foto by okezone Bola |
Kestabilan
Ekonomi & Politik, Dominasi Olahraga.
Politik, bukan satu-satunya alasan
kuat untuk menyatakan bahwa kekuatan Olahraga suatu bangsa dengan jumlah
penduduk besar menjadi stabil atau cenderung menurun.
Faktor-faktor utama menciptakan
olahragawan kelas dunia adalah, Bakat & Talenta, latihan, restorasi gaya
hidup ( disiplin,mental), nutrisi, teknologi, restorasi kepelatihan, dan
tingkat partisipasi event.
Terakhir adalah Jaminan masa depan atlet
jika olahraga kita belum kuat menyelenggarakan event professional yang
mendulang sponsor dan materi .
Masa depan atlet wajib menjadi perhatian
utama dan mendapat tempat tinggi dalam program pemerintah ataupun swasta yang
menjadi sponsor.
Akan tetapi, kestabilan politik
suatu bangsa besar, memicu keadaan olahraga juga dibangsa itu.
Russia di jaman kejayaan bersama Uni
Soviet adalah Negara kuat yang selalu bertarung mendominasi Olimpiade
Musim panas bersama musuh bebuyutannya Amerika serikat.
Ketika Soviet terpecah, perlahan,
runtuhlah dominasi Negara komunis itu.
Datanglah Cina.
Kekuatan ekonomi baru yang kini muncul
sebagai kekuatan olahraga utama dunia untuk mengguncang dominasi AS.
Apa kaitannya dengan Olahraga Indonesia?
Rasanya indah kalau kita mengulik kisah
masa lalu Indonesia di Sea Games, kita sepakat bahwa mengetahui sejarah
masa lalu baik untuk melangkah ke masa depan.
Seperti paparan saya diatas, ketika
Indonesia pertama kali mengikuti Sea Games tahun 1977.
Negara kita langsung juara
umum.mengalahkan Thailand yang kala itu bersama Negara-negara indocina termasuk
Malaysia dan Singapura, sudah menyelenggarakan South east peninsula
games.Thailand adalah langgganan juara umumnya.
Ketika Indonesia tiba Dari rentang waktu
1977 sampai 1997, praktis hanya Thailand yang menyalip dominasi sang raja di
dua perhelatan Sea Games yang berlangsung di Negara itu yakni di Bangkok 1985
dan Chiang Mai 1995. Indonesia merebut 9 gelar juara umum bahkan mencetak
“Quattrick” 2 kali !! Penuh kekuatan
dan dominan bukan?!?
Reformasi 1998, sontak menurunkan kualitas
Olahraga Indonesia.
Suka atau tidak itu kenyataan.
Saat kita tengah berkutat dengan keadaan
politik dan ekonomi bangsa kita itulah, Negara lain di kawasan kita
bergerak maju dan mulai menunjukan dominasi nya.
Meskipun tak sedominan Indonesia, Thailand
membukukan 4 gelar juara umum dan memastikan dominasi sang raja berakhir.
Pada Sea Games 2011 kita
secara luar biasa mengumpulkan Total 108 medali emas dan menjadi juara umum dalam
Sea Games Jakarta/Palembang. Namun dalam 2 tahun berikutnya, mengumpulkan
64 medali emas tak sampai setengahnya dan menempati peringkat ke
4,makin menguatkan opini saya bahwa olahraga kawasan masih di helat
dengan asumsi menguntungkan tuan rumah penyelanggara.bandingkan dominasi kita
dimasa lalu itu….
Tanpa bermaksud mengecilkan tiap individu
anak bangsa yang telah berjuang dengan tiap keringat dan perngorbanan mereka
untuk menyumbangkan setiap keping emas.
Mengubah
Perspektif. Olahraga itu kehebatan bangsa
Untuk memajukan olahraga bangsa ini,sudah
waktu nya pemerintah dan seluruh stake holder yang ada melakukan restorasi !
Sea Games, Asian games, Olimpiade, Kejuaraan dunia, tak boleh dipandang sebagai
olahraga ‘musiman’. Nanti ada TC kalau mau event!#lol!
Selain acara kenegaraan, hanya di
Olahraga seperti inilah kita dapat mendengar lagu kebangsaan Indonesia raya
berkumandang dengan gagahnya!
Negara Seperti Vietnam dan Myanmar
bahkan sudah meninggalkan kita.
Segenap komponen bangsa harus sadar, olahraga
bukan sekedar entertain dan pelengkap program pembangunan. Olahraga
hari sekarang adalah ajang unjuk kekuatan dan dominasi suatu
Negara.Olahraga adalah wadah lain perang dunia dalam sistem yang sportif,pernahkah
anda menemukan kisa inspiratif para pejuang olahraga mengubah suatu bangsa di
negara nya?di Argentina ada rumah ibadah khusus Maradona.di China bulutangkis
dan cabang olahraga lain mungkin hebaat, tapi Lang Ping dan team Voli putri
Olimpiade Los Ansgeles China 1984 adalah pahlawan yang mengubah wajah Cina.
Jesse Owens, mempermalukan Adolf Hitler dalam Olimpiade Munich 1936.atau Kisah
Perang Pemberontak Catalan (Barcelona) atas kerajaan Spanyol ( Real Madrid).
mana lagi? ada ribuan kisah heroik dunia Olahraga yang bersinggungan langsung
dengan isu-isu politik dan keunggulan suatu bangsa!
Negara yang kuat adalah yang menguasai
Negara lainnya dalam bidang olahraga. Negara dengan penduduk banyak harus
punya kekuatan olahraga yang hebat sesuai jumlah penduduknya.
Ingin menjadi raja di dunia? Kuasailah
Olimpiade. Ingin menjadi raja Asia kuasailah Asian Games. Ingin jadi raja asia
tenggara, kuasailah Sea Games. Begitulah kira-kira.
Bukan
sepak bola, Wajib ‘ mendominasi’ 3 cabang olahraga Raksasa ini,
Atletik,
Renang, senam!
Inilah ketiga jenis olahraga wajib yang
harus didominasi suatu bangsa jika ingin menjadi raja.
Barangkali dalam perhelatan Sea Games ada
berbagai nomor pertandingan lain yang menjadi primadona Indonesia
yang tak kalah banyak nomor pertandingannya seperti Bersepeda,pencak silat,
wushu ,karate,dayung dan taekwondo. Akan tetapi semua cabang itu tak sedominan
ketiga cabang raksasa diatas, teristimewa ATLETIK dan RENANG.
Di Sea games Malaysia ada total 105 medali
emas yang diperebutkan di ketiga cabang ini, dengan rincian 45 emas atletik, 40
Renang, dan 20 Senam. Di Ompiade Rio 2016 kemarin ada 47 emas di atletik,46 di
renang dan 22 di senam.
Amerika serikat menjadi langganan juara
umum Olimpiade dengan selalu mengumpulkan medali emas terbanyak dari Atletik,
dan Renang!
Indonesia pernah memiliki ratu dan raja
renang asia tenggara, ratu sprinter dan raja sprinter asia tenggara, tak ada
alasan bagi kita untuk terus terpuruk di 2 cabang ini.
Lagi....di masa lalu, jaman ketika Henny
Maspaitela, mardi Lestari, Purnomo,Suryo Agung, Klan Nasution bersaudara(
Elvira, Maya, Kevin) Richard Sam bera, wisnuwardhana, dan masih banyak berjubel
lagi atlet renang & atletik kelas atas Indonesia masa itu baik di nomor
sprint, menengah, maupun jarak jauh!!!
Kenyataan bahwa medali kita tergerus oleh
Vietnam dan Singapura, karena ke-dua Negara ini sekarang sangat berkembang
pesat di Atletik & renang, Senam bahkan sudah tak bisa saya bayangkan.
Kita mungkin menguasai cabang-cabang
klasik yang menjadi lumbung kita seperti Pencak silat, panahan, karate,
taekwondo, atau bahkan sekarang wushu. Namun ketika kita tak bisa mendominasi
Atletik dan renang, bisa dipastikan gelar juara umum, akan terus melayang ke
tetangga kita.
Ingatlah
wahai Menpora
,pemilik klub, pelatih-pelatih dan guru-guru olahraga di seantero tanah air. “Hampir
di setiap stadion sepak bola yang ada di Republik ini, ada lintasan atletik
nya”.
Brilian-nya kita menata bulutangkis
Indonesia, kira-kira adalah sampel bagus yang mestinya ditularkan untuk menata
semua cabang olahraga lainnya yang menjadi andalan kita.
Target 10 besar Asian Games 2018
Jakarta/Palembang dengan perkiraan 20 medali emas, mungkin akan terasa
istimewa jika kita ikut melahirkan atlet-atlet emas dengan proyeksi
olimpiade juga, serta dilakukan secara berkesinambungan.
Cabang-cabang olahraga yang berpotensi
merebut medali sudah barang tentu akan di dorong lebih keras hingga
mencapai limitnya,namun sekali lagi,system restorasi olahraga kita sudah harus
dirombak secara besar-besaran.
Sea Games masih menyisakan 3 hari lagi.
Namun untuk memenuhi target “Indonesia bangkit” yakni menempati peringkat ke-4
sepertinya masih berat.
Masih ada kesempatan, kita doakan
terus atlet-atlet kita yang bertarung dengan gagah berani mengharumkan
nama bangsa dan Negara kita.
Bangsa
yang besar adalah bangsayang menghargai para Atletnya.
No comments:
Post a Comment