Thursday, October 25, 2012

Cerita lagu“I BELIEVE I CAN FLY dan motto WE MAKE PEOPLE FLY



Cerita lagu“I BELIEVE I CAN FLY dan motto WE MAKE PEOPLE FLY
by Franky Heumasse on Wednesday, 8 February 2012 at 14:55 ·

 Dari pengalaman pribadi saya :

Saya pernah mengirim komplain saya mengenai pelayanan Lion air pada medio Maret 2008 dan mengirimkannya ke Harian Kompas, namun sepertinya tulisan itu tidak dimuat.
isinya mengenai pengalaman pribadi saya terbang bersama maskapai dengan motto “ We make  people fly”ini.
Saya pertama kali menggunakan jasa Lion Air pada tahun 2003 ketika melakukan perjalanan cuti  ke kampung halaman di Ambon manise…Namun ini cerita berbeda, di tahun 2008,,
Waktu itu saya bersama 2 orang kawan melakukan penerbangan dengan Lion air sore dari UPG-AMQ
Saya lupa persis tanggal berapa , kalau tidak salah Kami menggunakan pesawat B-737 seri 400, yang kondisi kabin pesawat bagian  belakang lebih mirip, maaf angkutan trayek di kecamatan saya, waipirit-Kamarian(kec Kairatu)
Salah seorang kawan saya, sempat memperhatikan awak kabin (wanita) yang tampak sibuk,sesekali membanting keras penutup bagasi kabin yang  sudah mengelupas, alhasil kawan saya hanya menoleh dan melempar senyum sinisnya sambil berbisik ’stress kali dia” saya hanya menimpali “mungkin bung, kerjanya berat juga tuh” tapi dasar usil, sesaat mata kami menangkap tirai bagian belakang kabin disamping mikrofon , (saya lupa ingat ,maklum sudah lama sekali) kawan saya terbelalak sambil bergumam sewot ”busyet, bukannya itu tali raffia”?  Mata saya langsung tertuju kea rah tempat makan yang memang diikat dengan tali, mudah-mudahan bukan tali raffia,, saya hanya bisa berkata dalam hati, tidak masalah, ini kan cuma di dalam pesawat, lagian mungkin penahan kakinya kurang kencang atau sengaja diikat untuk menahan suara berisik yang keluar akibat  benturan di udara”karena pesawatnya ketuaan, gak lucu kalau didengar penumpang jadinya seperti  opelet tua membawa hasil kebun untuk di jual ke kota,oh dear…”
Pada periode ini, kami berdua memilih diam,mungkin ada rasa takut, dan langsung merenung, daripada menggerutu,toh pesawat terbang dengan baik, Kami juga masih diberikan air gelas dan permen untuk menemani perjalanan 1:25 menit dari UPG-AMQ.
Semua terasa baik-baik saja, sampai ketika mendarat, pesawat kami melakukan pendaratan keras”hardlanding” sore itu cuaca tampak cerah, saya bergumam dalam hati” mungkin usia pesawat”
Saat barang-barang bawaan melewati konveyor, saya bersyukur, barang saya tidak ada yang rusak.

Ketika akan kembali ke Timika setelah 6 bulan di Ambon, saya putuskan untuk bersama Lion air lagi, pada  akhir Jul 2008, kali ini pesawat yang saya tumpangi adalah Lion Air B-737 ER-900, pesawat baru-nya Lion,, saya membatin”wah mungkin manajemen Lion sadar bahwa pesawatnya sudah tua” syukurlah kalau begitu’ belakangan saya juga jadi lebih memahami culture masyarakat saya di ambon, waktu di bandara, pattimura saya mendengar sendiri kalimat yang berbunyi” orang ambon tuh muka jelek-jelek tapi jang salah, kalo mau nai pesawat,dong pilih yang paleng bagus” saya manut-manut dan Cuma membatin, semua makhluk yang diciptakan Tuhan indah,dan dianugrahi kelebihannya masing2, lagian pesawatnya memang harus bagus dan memenuhi standar & klasifikasi penerbangan sesuai AOC yang diterimanya dari DEPHUB RI, ini kan keselamatan bukan tentang bagus buruknya,saya menganggap sinonim’ baru’artinya bagus dan dijamin, jadi tidak ada yang salah dengan selera naik pesawat ala orang Ambon itu.malah secara tak langsung ini memicu maskapai nasional untuk memberi pelayanan terbaik !

Kembali ke perjalanan saya, kami tiba di UPG sekitar pukul  15.25 sore harinya,, saya terkejut mendapati bagasi kabin saya,rusak! Tulang penyangga tas saya meloncat keluar seperti seekor ular besi kecil,lebih parah lagi,bagian dalam tas berisi jam tangan Rolex andalan saya  kacanya hancur dan penyok..mulut saya langsung komat-kamit mengeluarkan sumpah serapah,,, setelahnya,,,,mau nggak mau saya berpikir, gak apa-apa, memang tadi cuacanya buruk,bersyukur saja sudah tiba dengan selamat,,lupakan!

Sampailah saya pada kenangan ke tiga, yakni ketika kembali dari cuti pada tanggal 06 Jan 2012 ini, emosi saya langsung di aduk saat mulai melakukan check-in di counter Lion air Bandara Pattimura, petugas Lion mengarahkan saya membayar di Cashier bagian dalam bandara untuk kelebihan bagasi saya seberat  9 KG, sambil,berkata “ tolong bayar di kasir”(tanpa menoleh ke saya,) saya menuju bagian kasir yang tertutup tirai, setelah kurang lebih 10 menit memanggil.batin saya “ mungkin sibuk ,maklum arus balik Natal & tahun baru “ Datanglah petugas Lion air (nona ambon) sambil menghardik saya dengan logat kentalnya  “ kanapa seng panggel kuat-kuat? Kan lia tirai tatutup,lewat depan toh’!  saya sabar saja, maklum suasana tahun baru dan pesona lagu ambon di seantero ruangan, meredam emosi saya untuk menghardik nona satu ini, kemudian saya menjawab singkat “ oh OK”!
Saya telah seleasi membayar ketika tiba-tiba ada Anggota entah TNI/POLRI atau apalah, datang dengan emosi penuh di ubun-ubun, menghardik semua karyawan Lion air bandara, dengan nada-nada mengancam.” Saya memilih berlalu sambil menggugam” hmmh  jadinya satu sama ”


Semua telah selesai check in, dan menunggu di terminal keberangkatan , saya sementara  asyik dengan pemutar music di telepon genggam saya sambil menikmati lagu indah milik  R Kelly,

I believe I can touch the sky
I think about it every night and day
Spread my wings and fly away
I believe I can soar
I see me running through that open door
I believe I can fly
I believe I can fly
I believe I can fly….

Samar-samar beradu dengan lagu  di ruang tunggu bandara yang memainkan musisi  alm,.Helmi Pesulima,,
Dari ujung halamahera,,smpai tenggara jauh,
Katong samua basudara,, Nusa Ina sio,, katong samua dari sana…
biar jauh bagini ee,, beta seng bisa lupa..beta pung tanah putus pusa...

Sekonyong –konyong,datanglah suara dari mikrofon bandara yang memberitahu bahwa pesawat yang kami tumpangi akan diberangkatkan  lebih lama, karena alasan teknis, yang tidak disebutkan,
Belakangan ramai di TV-TV nasional masyarakat pemakai jasa meminta pihak maskapai menjelaskan lebih rinci alasan penundaan penerbangan apalagi sampai melewati 4 jam.
Saya bergumam dalam hati “ah biarkan saja, hitung-hitung bisa berlama-lama di Ambon.”


Penerbangan Kami yang semula dijadwalkan tiba di UPG pukul 15.25-n akhirnya tiba sekitar pukul 16.50 WITA,semua baik-baik saja, sampai saya mengambil bagasi saya di konveyor, kali ini  koper saya yang kebetulan berwarna merah, rusak lagi! Besi pembentuk dan penahan is tas,benar-benar telanjang bulat terkelupas akibat benturan pesawat.,bagian depannya terdapat goresan dimana-mana, bahkan warnanya cenderung menghitam,..

Dengan meradang saya menuju counter Lion bandara, dan menemui  petugas disana(laki-laki),sang petugas dengan santainya menjawab “ Bapak, kami akan memperbaiki tas Bapak yang rusak, tapi bapak harus menunggu” . ‘ saya jawab dengan ketus “ berapa lama? “jawabnya lagi “ paling cepat 3 hari’karena harus membuat prosedur laporannya”itupun Bapak harus membeli tas baru karena tasnya harus dikosongkan agar dapat diperbaiki”
Saya menimpali “ tidak mau”! tolong diganti sekarang ,apakah perlu saya menjelaskan kepada anda berapa kali saya telah di rugikan Lion air’?
Sang petugas hanya santai dan yakin menjawab”maaf,memang begitu prosedurnya

Kesabaran saya benar-benar habis, akhirnya dengan nada tinggi dan setengah berteriak sambil memukul koper saya sendiri  saya katakan kepadanya” tahukah anda? Koper saya lebih berharga dari nyawa anda”?!
Saya berlalu meninggalkan ruangan itu diikuti beberapa pasang mata yang menatap nanar,,bahkan saat akan keluar menuju ruang tunggu, baggage name saya tidak diminta oleh 2 orang petugas Lion air yang mengawasi setiap bagasi penumpang.,

Belakangan setelah muncul di media masa dan TV-TV nasional,saya hanya tertegun dan berpikir, tanpa mengabaikan factor cuaca sebagai penyebab yang paling mungkin, jangan-jangan, para pemimpin & awak kabin itu memang udah ‘fly ‘duluan' sebelum menerbangkan pesawatnya sesuai mottonya’we make people fly” sampai-sampai perlu ada momentum atau menciptakan kreasi ala’dugem” saat mendarat, jadi guncangannya terasa lebih asyik.. membayangkannya , bulu kuduk saya langsung bergidik ngeri..uuh bisa jadi!! penumpang dianggap seperti pajangan gelas yang kapan saja  bisa dipacu bunyi lentingannya,  goodness me !
semoga pemerintah republik ini segera menetapkan peraturan baru yang lebih ketat berpihak pada rakyat dan melindungi pemakai jasa penerbangan.

 Franky

Wednesday, October 24, 2012

China trip

Beijing pada pukul 4 dini hari, saat musim panas, ..

di depan jalan lapangan tiananmen, nampak  forbidden city

taman dalam lapangan tiananmen

forbidden city, latar istana 9 langit dalam mitologi China

pintu masuk Forbidden city , nampak foto pendiri partai Komunis China, Mao Zedong

Ruas jalan bagian selatan Beijing, dengan 6 ring road,yg sama dengan Jakarta, namun jumlah jiwa  yang banyak   diatur oleh kamera CCTV, mengurangi macet dan mendisplinkan penduduk kota

Great Wall!! cape mendaki,, memilih istirahat sebentar...

sebelum mendaki Great wall action dulu... latar sisi barat, salah satu rute termudah mendaki tembok raksasa China,,:-)

Istana Musim panas (summer Palace)

Bird Nest Stadium (stadion sarang burung) tempat dihelatnya Olimpiade musim Panas 2008 dimana China tampil sebagai juaraUmum

Xiang Da International Hotel tempat kami menginap

water cube! disamping Bird nest Stadium

Temple of Heaven,, kuil surga, tempat para dinasti China mempersembahkan hasil bumi bagi raja  langit

another one

another one

bandara udara Internasional  Guangzhouw, kota di selatan China


Awen, tour guide kelahiran Solo di Guangzhou

Alex 5 minik, tour guide selama di Beijing

Patung kambing, salah satu maskot di China bagian selatan, lambang kesuburan

xie xie....

Beijing Road!kapan Jakarta menyiapkan satu jalan khusus seperti ini,,, ??

etalase buat muda mudi bergaya sesuka hari.. kalo di Jakarta, etalse ini pasti sudah raib digondol maling....

Shenzen, kota plagiat, kota Industri.. altar depan Window of the World, berisi bendera negara-negara di dunia, termasuk Indonesia

ruas jalan di Guanzhou...padat namun teratur

di depan replika piramid Window of the World (jendela dunia)

BELAJAR SAMPAI KE CHINA

sudah lama, saya tak menulis di blog, karena berbagai kesibukan,,, setelah membuat blog ini pada tahun 2009, hampir 3 tahun saya tak pernah aktif lagi menulis di blog ini...kali ini saya ingin menulis tentang pengalaman kunjungan saya ke salahsatu negara yang tengah menggeliat berbagai aspek kehidupan bangsanya, sebuah negara dengan falsafah komunis yang mendarah daging... sebuah negara dengan jumlah populasi yang mencengangkan dunia,,sebuah negara yang mengembangkan filsafat meniru adalah jalan terbaik menaklukan dunia,, membentang dari pegunungan ural di perbatasan eurasia, sampai samudraHindia di asia tenggara, CHINA telah membuka mata dunia, bahwa kejayaan masa lampau, adalah sejarah yang bisa diteruskan untuk menjadi  lawan tangguh,bagi seluruh Dunia...
selama 10 hari, saya bersama rombongan Garuda Indonesia mengunjungi geliat nasionalisme dan pergerakan China menyusuri modernisasi kota megapolitian Beijing,kota tersubur dibawah aliran sungai mutiara di China selatan, Guangzhou, dan kota industri plagiat terhebat, Shenzen...


Belajar sampai ke China

by Franky Heumasse on Tuesday, 12 June 2012 at 10:57 ·

Garuda Indonesia dengan flight number GA 0890Airbus-200 mendarat mulus di Beijing, saya hampir tak merasa bahwa  Kami sudah mendarat,, luar biasa.. pilot Kami memberi pelayanan prima selama perjalanan dan mengakhirinya dengan sentuhan lembut di bandara ini, tak heran Garuda kian berkibar dan menjadi primadona kembali bagi para pemakai jasa penerbangan dunia.
tiba di Beijing Capital Airport Pertama kali menginjakan kaki ,langsung terasa suasana asing, misteri  namun menyimpan jutaan rasa penasaran! Hegemoni pemerintah Komunis China begitu terasa saat  kami baru berjalan beberapa ratus meter  untuk melapor di bagian Imigrasi bandara. Petugas berwajah culun langsung memasang tampang sangar dengan sikap mencurigai menelisik wajah kami satu persatu..sempat terjadi ketegangan antara saya dengan salahseorang petugas Imigrasi saat akan melewati pemeriksaan terakhir menuju ruang tunggu kedatangan bandara..sang petugas bersikeras memeriksa paspor saya. Hal yang tidak dilakukannya terhadap beberapa kawan dalam rombongan kami yang telah berjalan mendahului..sesaat setelah bersitegang mulut, saya benar-benar menyadari bahwa” kami berada dalam Negara dengan system komunis dan demokrasi yang buruk di dunia.

Beberapa saat Kami langsung menuju tempat Parkir Bus rombongan yang telah menunggu, sang sopir (lupa namanya) dan Tour Guide kami yang bernama alex(nama internasional) katanya, langsung menyambut kami dengan hangat, khusus alex, tampak berseri-seri dan lancar berbahasa Indonesia,,hati saya bergumam “ lumayan ,membesarkan hati setelah peristiwa  tadi”
Bus Kami Parkir agak jauh sekitar 100 meter kesebelah kiri bandara, mengharuskan kami membawa bagasi ,ditingkahi wajah-wajah lelah, mengantuk namun penasaran, setelah perjalanan kurang lebih 8 jam dari Jakarta.
Tak lama kemudian Bus Kami bergerak menyusuri jalanan Kota Beijing, kesan pertama, kota ini di penuhi gedung gedung yang ternyata berisi apartemen penduduk kota,oleh Alex di infokan 90% masyarakat Kota Beijing yang perpenduduk kurang lebih 29 juta jiwa, menghuni apartemen, disebabkan harga rumah yang mahal,sementara hak agunan atas tanah menjadi milik pemerintah China!sepanjang jalan , mata Kami dimanjakan oleh tatanan rapi an apik, serta jalanan yang tidak terlalu padat, areal yang luas untuk pejalan kaki dengan kesejukan pohon-pohon tua kota..terbayang Jakarta dan pelosok-pelosoknya  yang bakal digerus pedagang kaki lima yang membanjiri trototar, merampas hak pejalan kaki..disisi lain, tampak juga jalanan yang ramah bagi para pengendara sepeda yang lalulalang dengan leluasa..
Namun ,Beijing  tidak ramah bagi pengendara sepeda motor, karena dianggap mengacaukan lalu lintas kota,,konon kata alex, pada awal tahun 2000 ada 500 pengendara sepeda motor di Beijing, namun naas, semuanya mengalami kecelakaan dan hanya tinggal dua orang yang masih hidup, yang aneh adalah ke 500 orang itu menggunakan sepeda motor buatan Jepang, Honda,hahaha,, tidak ada polisi di jalanan lebar kota ini, yang ada adalah kamera cctv, yang tiap saat akan mengantar surat tilang ke rumah warga, bila ada yang melanggar rambu lalulintas..hal yang mengagumkan adalah pemerintah China berhasil meyakinkan masyarakatnya menggunakan sepeda lokal, dan mengekspor semua sepeda motor buatan mereka ke berbagai belahan dunia.
Kami juga dengan mudah menemukan mobil-mobil bermerk ternama lalu lalang di jalanan lebar kota Beijing, mulai dari Toyota, Honda sampai  BMW, Puegot, Citroen, VW , Ford, dan beberapa merk ternama asal AS.
 yang mencengangkan saya, semua produsen mobil-mobil itu diwajibkan membangun pabriknya di China, dan harus memasang merk bertuliskan China dengan bahasa menggegerkan “ made in China”! padahal lambang yang terpampang di mobil itu jelas sekali, kembali saya hanya dapat bergumam, Pemerintahan komunis yang hebat!
Mata saya melahap dengan nanar setiap sudut di kota Beijing, ketika tiba-tiba Alex  menyadarkan , bahwa Kami telah tiba di restoran Untuk sarapan Pagi.
 Kesannya, sangat oriental,
Kejutan selanjutnya adalah kewajiban makan menggunakan sumpit (bukan hal baru ya) tetap saja buat saya adalah kebiasaan sementara yang menyiksa! Kecuali  Bakpao (mirip-mirip biopeng di Manado) Kami langsung di genjot dengan  berbagai menu tradisional China, yang rasanya hambar, minus segala bumbu, jangan Tanya bumbu ala padang atau Makassar yang kaya rasa,,seesaat mata saya menangkap dengan jelas wajah-wajah masam peserta tour yang mulai mengeluarkan satu persatu perbekalan dari Indonesia, ada cabe, sambal terasi, dan lain-lain,, meski saya yakin, tetap aja rasanya  jaka sembung bawa golok, alias gak nyambung cing! Hahaha…
Hal ini makin diperparah dengan ketegasan Alex yang berkata, ‘bukan tour ke China namanya, kalau jauh-jauh sampai, Cuma untuk cari restoran Indonesia. Sepertinya Alex benar-benar tahu karakter orang kita kalau lagi tour ke negaranya, suka kambuh penyakit makan-nya dan hobi Belanja-nya yang terkenal seantero dunia! Halah mengerikan sekali…

Selepas sarapan Kami langsung diajak mengunjungi  Lapangan Tiananmen dan Forbidden city,lapangan tianamen adalah tempat pembantaian akitivis pro demokrasi di China pada tahun 1989, alex memilih untuk tidak menjawab pertanyaan saya, saat saya mengajukan pertanyaan berapa jumlah sebenarnya korban  tiananmen. Lapangan merah ini adalah pusat demokrasi di China, Kami dilarang dengan muka sangar oleh polisi disitu saat akan membuka spanduk,,di sisi timur, tampak Forbidden city dengan 9 istana-nya, namun istana bagian depan di hiasi wajah Mao Zedong, Bapak Komunis China, Pahlawan dan pembela rakyat China!padahal istana ini adalah Istana sakral yang dihuni kekaisaran dan Dinasti China, dari Ming sampai yang terakhir runtuh Dinasti Ching.
Kami mengitari Forbidden city sampai benar-benar lemas sebelum akhirnya kembali ke Hotel,
Hotel Kami tepat dipusat kot aBeijing yang bernama Xiang Da International Hotel.
Meskipun namanya international Hotel,tetap saja  kami sulit berkomunikasi karena semua karyawan Hotel lebih suka berbahasa Mandarin daripada bahasa Inggris .omg!,,makin puyeng,,
Jam 5 sore Kami telah siap menonton Acrobatic Show yang bikin ketar ketir selama pertunjukan berlangsung,
Makan malam di Taishuxi restoran Beijing duck,,hmhh yummy..
Kami  kembali ke Hotel saat matahari mulai malu-malu meningglkan bumi, meski sudah jam 8 malam,,
Di China ada 4 musim. Bila musim Panas, maka sampai jam 8 malam suasana masih terang benderang, dan matahari sudah nongol jam 4 pagi.. sebaliknya bila musim dingin, matahari baru nongol jam 9 pagi, dan malam lebih cepat pada jam 5 sore..

Rasanya dihantam palu godam 100kg, raga pun masih antara ada dan tiada ketika morning call kami berbunyi tepat  jam 6,, isinya perintah bangun dalam bahasa China. Cape deh..
Selesai sarapan, yang diwarnai insiden makanan halal dan gak halal, maklum saja bagi wisatawan Muslim, agak riskan mengetahui apakah makanan di China benar-benar halal, secara ‘si piggy’ adalah makanan wajib orang China.
Kami berkumpul di Bus menunggu sebagian kawan-kawan yang agak telat, rona di wajah alex, tour guide kami Nampak kesal, karena molor waktu, di China orang sangat disiplin dengan waktu!selanjutnya  khotbah Alex mudah ditebak, isinya berisi kampanye kedisiplinan orang China dan kebiasaan molor orang kita,, saya bergumam,”si alex memang benar’..

Kami langsung mengunjungi  pusat penjualan batu mulia Giok di pinggiran kota Beijing yang bernama Jade Museum , belum ke China kalau tak membeli giok,orang China sangat percaya pada hoki dan shio..
Puas berbelanja, kami mengunjungi Great Wall,, tembok raksasa yang menjadi ikon dan salahsatu sumbangsih China bagi peradaban dunia! Mao Zedong berkata, setiap orang yang ke China, belummenjadi pahlawan untuk dirinya, keluarga , dan masyarakat  bila belum ke great wall ,hadeuh,,marketing sekali ini pernyataannya Kami memasuki area ini dengan dentuman decak kagum yang tiada habisnya,sebuah karya anak manusia yang agung!tembok yang bisa dilihat dari ruang angkasa ini memiliki panjang 8850 km saya menikmati tiap jengkal pemandangan tembok ditingkahi bunyi rel kereta api euroasia yang melintasi pengunungan china timur menuju pegunungan ural Rusia..
Saya tak mampu menaklukan puncak great wall di sisi utara karena kekurangan oksigen..akhirnya dua orang dari Kami berhasil sampai di puncak yakni Nelly dari harian radar timika dan bapak Agus Umbargie dari Garuda TO distrik Timika.. salut buat mereka berdua..sebagian waktu kami di puaskan dengan sesi foto-foto yang gak ada kata untuk menjelaskannya,,hahahaha…(lebay+alay)
Sekitar pukul 12.30 siang kami meninggalkan Great wall untuk acara makn siang di restoran halal Jiandian ,sambil melihat proses pembuatan Gucci China yang rumit dan bernilai seni tinggi…
Saya dikejutkan oleh seorang pemain bola asal Afrika, Kamerun,, yang meminta foto bersama saat mengetahui saya berasal dari Papua,, sayang sekali,,saya lupa menanyakan nama pemain bola itu,,hahaha…ketemu saudara tua..
Dengan sisa tenaga Kami menuju Summer Palace, istana musim panas yang dialiri danau kuning , laksana  an imperial garden, Summer Palace sudah ada sejak Dinasti Jin memindahkan ibu kota negaranya ke wilayah Beijing. Kaisar Wanyan Liang saat itu menyebutnya sebagai Gold Mountain Palace atau Istana Gunung Emas karena sebagian bangunan bertatahkan emas. Summer Palace adalah tapak tilas beberapa dinasti, maka usianya jauh lebih tua dari masa penjajahan Westerling di Indonesia.

Namun,ketika pemerintahan Dinasti Yuan, tempat itu diganti namanya menjadi Jug Hill (Weng Shan) atau Bukit Kendi. Puncaknya, pada 1750, Kaisar Qing dari Dinasti Qianlong merenovasi tempat itu dari istana raja menjadi taman. Sejak itulah tempat itu disebut Summer Palace atau dalam bahasa China Yi He Yuan. Kaisar Qing menghadiahkan Summer Palace kepada sang ibu suri sebagai tempat untuk bersantai. Bangunan itu memang sempat terbakar saat penyerangan tentara Prancis pada 1860.

Waktu kami habiskan dengan banyak berfoto ria, sebelum menuju ke Bird nest Stadium, yakni stadion sarang burung tempat dihelatnya  olimpiade Beijing, saya menyimpan beberapa pertanyaan penasaran kepada alex tour guide Kami, yang tak dapat saya ajukan karena keletihan ,saya pun memutuskan untuk bertanya empat mata kepadanya.. maklum saja Olimpiade Beijing adalah salahsatu pesta olahraga dengan pembukaan paling spektakuler sepanjang sejarah Olimpiade. Saya teringat artikel yang saya tulis pada tahun 2008 judulnya “ Perang dunia ke-3 di Olimpiade Beijing” prediksi saya di artikel itu benar-benar terjadi! China bukan saja sukses penyelanggara, mereka merebut juara umum dari tangan USA, yang telah menguasai even itu selama lebih dari 15 kali juara Umum  dan Russia yang 7 kali juara umum  hebatnya lagi 80 persen dari  kepingan emas yang mengantar China menjadi juara umum itu, disumbangkan oleh wanita-nya! Tak heran , UNESCO menempatkan wanita-wanita terkuat di dunia nomor satunya , ada di China!
Kami tiba sekitar pukul 7 malam , sebagian peserta memilih diam di bus karena kelelahan, saya memilih bersemangat melihat dari depan salahsatukebangaan China di jaman modern itu.. Olimpiade Beijing 2008 adalah olimpiade dengan pemecahan rekor dunia terbanyak sepanjang sejarah!
Diradius  300 m saya dapat melihat dengan seksama, stadion dengan konstruksi baja terbanyak di dunia ini, bentuk stadion di inspirasi dari kesukaan orang China yang mengkonsumsi sarang burung wallet sebagai obat kuat dan awet muda!demikian kata tour guide Kami Alex.
Bagian luar stadion di hiasi warna perak baja yang terang, kontras dengan kombinasi  warna merah berani ala komunis yang menggambarkan keberanian China, pada bagian tengah stadion.
Belakangan saya baru mengetahui, bahwa ketika mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade 2008 pada tahun 2001, China telah merombak secara besar-besaran tata kota Beijing, sungai sungai yang kotor di keruk, daerah daerah kumuh dimusnahkan, jalur yang gersang di hijaukan,bahkan peraturan pemerintah yang membatasi masa laik pakai kendaraan roda empat & truck hanya bisa di pakai sampai 15 tahun demi menghindari sangsi IOC yang berakibat pembatalan China sebagai tuan rumah Olimpiade 2008..tak heran, sebagian besar straat di jalanan kota, suasana pepohonan masih tampak baru dan segar.
Kami menghabiskan makan malam di restoran Thailand yang ternyata adalah bekas venue anggar yang di pakai pada Asian Games Beijing 1990! Kalau di Indonesia, venue ini masih dipakai,, haha di China, di sulap jadi restoran dan bikin yang lebih canggih.
Saking stressnya, saya memotret Sendok dan Garpu sebagai lambang ‘akhirnya’.
Semua sepakat makanan kali ini lidahnya nyambung sampai ke merauke,, jadi meskipun lelah, kami pulang dengan wajah –wajah sumringah…hehehe..
Di perjalanan pulang suasana jalanan kota Beijing tampak lengang, Alex menjelaskan bahwa saat ini semua orang tua muda  memilih pulang ke rumah untuk menonton CCTV-5 yang menayangkan siaran langsung babak ke-4 Turnamen tennis grandslam Prancis terbuka, dimana salahsatu bintang Tennis China LI NA akan berjuang mempertahankan gelar juaranya, secara Li Na adalah juara tahun 2011, saya speechless dan shock membayangkan begitu bangga dan tingginya penghargaan bangsa ini  terhadap atlet mereka!tak heran China bukan saja menjadi raja baru Negara adidaya dunia dengan ekonominya, juga olahraganya,, jawaban selanjutnya, tunggu saja aksi atlet –atlet China di Olimpiade London Agustus 2012 ini..

Pagi Harinya, saya langsung menyapa Alex yang datang dengan wajah suram, sambil berkata’ sorri Lex, Li na Kalah 3 set,,alex hanya berkata lirih, mungkin gara-gara saya tunda program ke Wangujing yang harusnya tadi malam..hahaha,, gak ada hubungannya kale.. selanjutnya kami diajak ke
Temple of Heaven, kuil kayangan,, 
Temple of Heaven adalah kompleks kuil Taoist seluas 2,73 km², yang berlokasi di tenggara kota Beijing. Kuil ini dipergunakan oleh para kaisar dari dinasti Ming dan Qing untuk upacara tahunan agar mendapat hasil panen yang bagus.
Kuil ini dibangun pada 1406 sampai 1420 oleh kaisar Yongle, dan sempat direnovasi oleh kaisar Qianlong pada abad ke 18. Bangunan ini ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site pada tahun 1998.
Kompleks kuil ini tidak hanya ramai dikunjungi oleh para turis saja, tetapi juga ramai oleh para warga Beijing sendiri. Kehadiran taman tematik yang luas di kompleks ini menjadi oase bagi masyarakat Beijing yang jenuh dengan hutan beton yang semakin menjadi di kota Beijing. Masyarakat Beijing yang kesini rata-rata adalah kaum lansia, dimana mereka menghabiskan waktu dengan bernyanyi bersama, main catur, ataupun melakukan atraksi kesenian seperti melukis kaligrafi, berdansa, dan melatih kungfu..

selanjutnya kami menuju ,Wangujing, sebuah pusat perbelanjaan dikota beijing,, disini tawar menawar harga bisa sampai 90%
Jadi barang seharga 100 yuan bisa ditawar sampai 10 yuan,, sesuatu banget ya,, yang kalau diindonesia dilakukan, pasti bakalan di timpuk pakai batubesar sama pemilik toko!
Harga barang di China murah meriah karena proses pembuatan bahan baku sampai suplai dilakukan langsung dari pabrik ke pemilik toko, jadi jangan heran , barang berkualitas satu di senayan city seharga 1 jt, di China Cuma di hargai 100 ribu rupiah.. cape dehh!!
Peraturan pemerintah komunis China, adalah suara dewa yang tak dapat di tawar-tawar!

Alex mencontohkan salah satu pejabat menteri  bagian kesehatan, yang gagal mengawasi peredaran susu bermilamin di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, hanya 19 bulan menjabat, ia di copot dari jabatan, dan dijatuhi hukuman mati!seperti halnya, korupsi di China hukumannya adalah mati.
Bandingkan dengan Indonesia yang korupsi telah merasuk sampai ke dalam akar akar nadi bangsa..(nikmat bangeet ya)

Kami juga mengunjungi pusat farmasi di Beijing, yang menjual obat obat kualitas dunia dengan harga terjangkau, ada salep untuk luka bakar hilang tak berbekas,untuk liver yang akut, tak lupa obat kuat untuk kejantanan pria,, ini mungkin berhubungan dengan jumlahpenduduk China yang 1 miliar 300 juta kale ya,,hehehe..(kidding)

Sore harinya Kami berjumpa  dengan direksi Garuda Indonesia Beijing, dan beberapa travel agent ,, sebelum kembali ke Hotel...

Perjalanan pagi kami dilanjutkan dengan armada Airbus a-200 Hainan Airlinesdengan no penerbangan HU7805 ke Guangzhou,seperti biasa kami check in dengan tatapan nanar penuh sinis petugas bandara yang pemerikasaannya terkesan terlalu.kami tiba di Guangzhou dan kagum menyaksikan lalu lintas bandara serta system operasi bandara yang bagi saya 3 langkah lebih maju dari Soetta..dijemput oleh tour guide yang bernama Awen,, ternyata  bokap nyokap awen besar di Solo Jawa tengah, sehingga komunikasi tiap hari menggunakan bahasa Indonesia, jadi deh Awen tour guide berbahasa Indonesia, yang disambut teriakan hangat para peserta tour, sebagian mulai membanding-bandingkan Awen dan Alex..hahaha,,.
Guangzhou adalah kota di laut China selatan, maskapai penerbangan andalannya Southern China Airlines adalah salahsatu maskapai dengan armada terbesar di dunia!
Menurut Awen, jarak Guangzhou dan Papua sebenarnya dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam saja..seperti jarak dari Timika ke Jakarta..cuaca di Guangzhou juga sangat panas, pada puncaknya dapat mencapai 39 derajat celcius! Namun daerah ini di anugerahi tanah yang subur, dengan jumlah penduduk mencapai 14 juta jiwa.
hal yang membuat nyaman,, dalah penduduk kota Guanzhouw lebih' Warm' dan ramah... mungkin dipengaruhi letak geografisnya yang di selatan, berdekatan dengan asia tenggara, sementara Beijing adalah pusat pemerintahan komunis..walahualam..
Setelah makan siang, kami langsung menuju Sun yat Tsen memorial, Sun yat sen adalah Bapak demokrasi China,Sun Yat tsen lah yang meruntuhkan dinasti Chin, dan mengakhiri jaman kekaisaran di China, kata Awen eksodus besar-besaran masyarakat China terjadi pada jaman diansti Chin,mereka menyebar ke seantero dunia,termasuk Indonesia.ketika ketidakadilan melanda rakyat China, muncullah Pahlawan mereka yang bernama Sun Yat Tsen, anak asuhnya Chiang Kai Sek( pendiri Taiwan) akan tetapi system demokrasi dirasa belum tepat, terjadi perang saudara di China, maka muncullah Mao Zedong dengan gerakan Komunis. Mao & Sun berperang berebut pengaruh di China, keduanya kemudian bersatu melawan pendudukan Jepang, setelah Jepang meninggalkan China, Mao & Sun kembali berperang, sayang menurut orang China, hoki Tusn yat Tsen kurang bagus, ia kalah dan sakit-sakitan,,akhirnya meninggal..penerusnya Chiang Kai sek mengungsi bersama pendukung-nya yang pro demokrasi, sampai akhirnya mendirikan Negara Taiwan yang bersebarangan dengan China sampai hari ini..
Sorenya Kami menuju Beijing Road,,di Guangzhou Beijing road mirip-mirip orchad road di Singapore, kawan saya sempat bergumam, ‘China adalah Negara copas alias copy paste’ saya hanya berkata dalam hati,  ‘ya’!
‘copy paste dengan sangat baik’
Puas berjalan-jalan di Beijing Road, kami langsung dinner..kemudian istirahat..
Besoknya kami menuju Shenzen.. Shenzen, adalah surga belanja yang ditempuh kurang lebih 2,5 jam dengan bus dari Guangzhou,,sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan pembangunan industry China yang berbenah sangat cepat! Daerah pedesaan yang dihuni petani lengkap dengan apartemen 10 lantai milik mereka! Awen menjelaskan ‘ petani di China makmur karena meskipun  gagal panen, pemerintah komunis akan membayar agunan atas kepemilikan  tanah  negara kepada  petani sebesar 52.000 ribu yuan setahun, disisi lain para petani juga dapat menyewa apartemennya kepada orang lain..duh, kalo gini ceritanya  jadi petani pun saya mau!
Shenzen adalah kota industri, seperti Batam, tanahnya kurang subur, meski hanya 2 jam dari Guangzhou, bedanya Shenzen telah berkembang menjadi kota industry kelas dunia!dengan jumlah penduduk 12 juta jiwa, shenzen terlampau jauh dibandingkan dengan Batam.. J
Matahari sudah menyengat ketika kami diajak mengelilingi Window of the World..
Window of the world mirip taman mini di Jakarta, berisi keajaiban dunia yang di miniaturkan, bedanya,, window of the world Shenzen telah menjadi destinasi wisata wajib bagi wisatawan mancanegara yang mengunjungi China.
Kami menuju pusat penjualan cindera mata Golden dragon, disini terjadi cerita mengharu biru versi raja kasino, yang baru dikaruniai anak lelaki, tapi koq ujung-ujungnya berisi pemasaran barang dagangannya..hahaha..(malu.com)
Kami kemudian menuju pusat perbelanjaan di shenzen,,,disini barang-barang dapat di tawar dengan harga miring..namun para penjual China tak kalah pintarnya memainkan psikologis wisatawan..kawan-kawan belanja sepuasnya, saya mendapat sebuah koper biru laut dalam, dengan harga miring, terima kasih buat non Sindi Defrizianti untuk membantu penawarannya, juga  none gaul asal Biak Emily untuk berbagi tips menawar jitu hehehe
..hmmh..puas!
sesudahnya kami kembali ke Guangzhou,, kelelahan menerpa wajah-wajah kami..
Malam hari acara bebas, saya memilih menikmati pijatan China di Hotel yang rasanya maknyoss bangeet J
Sebagian teman-teman hunting di sekitar pertokoan tempat hotel Kami, yang memang berada di pusat kota Guangzhou,, dan harga barangnya juga,, murah-murah!
Saya tertidur dengan nyenyak besok pagi- pagi kami siap dan berangkat kembali ke Jakarta..
Bandara Guangzhou kembali menyajikan kejutan,, dengan menjual barang-barang bebas cukai  ( free of duty) di pintu boarding menuju pesawat,, kami tiba di Jakarta pukul 08.40 wib dengan selamat..

Kalau ada pelajaran  berharga, adalah bahwa China akan terus menuju kemakmuran bangsanya  dengan tetap mempertahankan system sosialis, komunisnya. Adapun seorang pribadi sanggup meletakan pondasi yang kuat bagi kehidupan bangsanya, yaitu Mao Zedong. YA! ia adalah actor sesungguhnya kehebatan China bagi dunia!
meniru segala hal yang positif untuk kemajuan adalah hal yang baik, dan tak perlu di permasalahkan secara berlebihan, toh di dunia ini tak ada asli yang benar-benar asli,membangun kejayaan dengan mempertahankan kearifan lokal, akan membawa bangsa pada kemajuan yang arif dan penuh kehormatan. inilah falsafah dari pelajaran yang dapat saya terima di negara tirai bambu tersebut


Saya ingin berterima kasih yang dalam kepada pihak Garuda Indonesia Timika,General  Manager Bapak Nano Setiawan dengan supportnya  bagi Kami, Bapak Agus Umbargie , Bapak Kemas Normandiar , dan semua team Garuda indonesia di Timika Semoga Garuda makin jaya dan berkibar !

salam
 FrankyH



Christian Coleman, Rekor dunia lari 60 Msumber  foto by :  Victah Sailer Sebagai penggila Atletik, meski gak kuat lari,,saya su...