(image by google)
MERANTAU adalah
perginya seseorang dari tempat asal dimana ia ia tumbuh besar ke wilayah lain
untuk menjalani kehidupan atau mencari pengalaman(Wikipedia)Banyak faktor yang
mendorong orang-orang untuk pergi dari tempat asal atau kelahirannya menuju
tempat lain. Diantaranya faktor tradisi atau budaya dari suatu kelompok etnis,
juga ada faktor ekonomi, pendidikan dan faktor peperangan(Wikipedia)
Sering
karena tuntutan hidup kita harus berjuang untuk banyak hal, mencari nafkah,
membantu orang tua dan keluarga, dan karena keadaan yang tak berubah
orang-orang akhirnya memutuskan merantau.Keadaan yang tak berubah, (masalah
ekonomi) sebenarnya hanyalah salahatu faktor dari beberapa penyebab yang
memutuskan orang pergi merantau, faktor lain seperti keingin tahuan suatu
tempat, menyukai tantangan dan eksploitasi diri untuk menunjukan keberanian
pada diri sendiri.Merantau bahkan sudah menjadi gaya hidup masa kini, dan
memiliki tujuan yang beragam.
Bandingkan kebudayaan masyarakat Eropa dan Amerika yang
sangat menyukai kehidupan merantau.
Dengan
pembentukan kepribadian yang kuat (semenjak bayi) orang-orang di Eropa
& Amerika mengangggap kehidupan berpindah (mencari kerja baru) sebagai
hal yang biasa dan bagian dari pendalaman mereka tentang kehidupan pribadi
mereka yang harus di usahakan sendiri tanpa kompromi. Sangat aneh dan tabu bagi
seorang remaja berusia 18 tahun yang masih betah tinggal bersama kedua orang
tuanya.Tentunya ini adalah bagian dari kultur yang memang berbeda dengan
masyarakat di Asia (tenggara) & Afrika dimana segala sesuatu dari
remaja sampai dewasa bersama orang tua (dibiayai) adalah hal yang biasa dan
kewajiban. Memang tidak semua orang di eropa & amerika mandiri dalam
usia diatas, namun nilai yang ada di kehidupan masyarakat mereka menjadi
pijakan dasar bagi mereka
Di Negara –negara berkembang selain tradisi dan kebudayaan ,
instrumen penting seperti Sistem perekonomian bangsa, regulasi
ketenagakerjaaan, ketersediaan lapangan kerja,serapan lapangan kerja ,Keahlian
,pengelolaan sumber daya Alam dan pemanfaatannya yang tepat bagi kesejahateraan
masyarakat sekitar (bangsa) serta sumber daya manusia, masih menjadi
masalah klasik.
Dewasa
ini kearifan lokal kian menjadi isu yang utama karena dipengaruhi kebijakan
pengambil keputusan (Pemerintah & Swasta)dalam desentralisasi dan
pelaku pembangunan. Faktor-faktor ini juga mempengaruhi banyaknya
perantau.Mengapa anda perlu merantau?, saya mendapati beberapa screen kata
di media, dan membuat catatan saya perihal merantau yang mungkin berguna bagi
anda yang belum pernah merantau dan anda yang sementara berada di perantauan :
1.JAUH LEBIH MANDIRI ,
Jangan merantau kalau anda seorang Pemalas kakap, tidur jam 2
subuh bangun jam 12 siang, yang apa-apa tinggal teriak pasti dibawain!!ketika
anda melangkahkan kaki di pelabuhan atau di bandara atau di stasiun kereta api
atau di stasiun Bus antar kota, selain acara berpelukan, terharu biru,(berpisah
dari keluarga) maka selanjutnya mata anda akan tertuju pada isi di dompet
anda,lalu dimulailah pertanyaan ini; bagaimana kalau uang saya habis?bisa kerja
apa lebih cepat?bagaimana penerimaan keluarga tempat saya tinggal numpang
sementara nanti? Bahkan ada beberapa yang guyon kata mandiri = Mandi
sendiri,makan sendiri.suka atau tidak anda telah bertekad bukan? Keadaan di
tanah rantau akan mengajari anda ‘how to survive”! dan
anda akan menjadi orang yang mandiri, berproses secara natural.
2.LEBIH BERTANGGUNG JAWAB,
tanggung jawab mengandung arti jamak dalam hal
ini, dimana saja anda dapat bertanggung jawab bukan ! dimulai dari hal-hal
kecil,semisal bangun tidur dan membereskan tempat tidur sendiri. Lagu “bangun tidur ku terus mandi”
sebaiknya di ubah artinya kalau merantau.seorang pribadi mandiri tahu bagaimana
belajar menjadi ‘lebih’ bertanggung jawab kalau sudah
merantau.
3. MUDAH BERADAPTASI,
setiap orang dlahirkan dengan kemampuan beradaptasi yang
berbeda-beda, yang mudah beradaptasi biasanya, mudah bergaul, supel, ramah, dan
murah senyum. Adaptasi disini bukan tentang hal-hal itu saja, cuaca, perubahan
iklim, keadaan social, kultur masyarakat setempat,aktif dalam kegiatan yang
berhubungan, dan pergaulan dengan berbagai suku bangsa!kamu memang akan lebih
nyaman berada dalam lingkungan suku & masyarakatmu,tapi seorang perantau
akan tahu bagaimana menjawab sapaan dari suku lain dan bertahan dalam
percakapan karena asing-nya mereka serta unsur penerimaan (terbuka) dalam
berkomunikasi. Kecuali kamu perantau yang menyenangi berkumpul bersama
suku sendiri dan menghabiskan waktu lebih banyak dalam membawa kebiasaan
buruk (negative) dari tempat asal, sebaiknya kamu merevisi
diri kamu, atau kamu akan lebih banyak gagal dalam usaha. Jadi,,, belajarlah
terbuka, dan beradaptasilah
4.LEBIH SURVIVE,(KUAT
BERTAHAN)
kamu pernah menonton serial “Survivol”yang
menghebohkan di salahsatu stasiun TV global (bukan ***bal tv yang itu) ? ..
lihat bagaimana survive nya para kontestan itu.keadaan memaksa mereka
berpikir keras, mendorong tekad dan otaknya untuk dimaksimalkan penggunannya
supaya tidak mati(kalah) Nah… kamu yang pergi merantau biasanya akan
melakukan hal yang sama, skala pada motorikmu akan dipaksa lebih
luas.analoginya, kalau di kampung(tempat asal) kamu akan memilih masuk tidur
dan bangun panggil nyokap, istri, atau keluarga, maka di tempat perantauan kamu
akan begadang menunggu tuanmu bangun dan memanggilmu untuk membantunya
hmm”terjemahkan sendiri yaa..
5.LEBIH MENYUKAI TANTANGAN,
memutuskan keluar dari zona nyaman kamu di rumah saja jelas
sudah sebuah tantangan, kalau di tanah rantau ada-ada saja tantangannya, setiap
tantangan bagi seorang perantau selalu dipandang sebagai suatu jembatan untuk
melangkah, menerima tantangan ini atau tak bisa survive! Berkaitan
bukan? Para perantau selalu menganggap setiap tantangan adalah “makanan tiap
hari-nya”ia akan melahap setiap menu tantangan (ini sulit lhooo,) dan
menikmatinya sampai bermandi peluh.
6.RASA
INGIN TAHU MAKIN TINGGI
Seorang perantau (sesungguhnya) adalah seorang traveler sejati!
Rasa ingin tahu yang sangat tinggi adalah firasat alami dari anda yang
merantau, ibarat tumpukan buku, setiap hari memiliki kisah tersendiri, ini
firasat yang natural dan makin ‘dipertajam’ saja kalau anda sudah merantau!
Setuju bukan? Anda pasti mengatakan, “aku bangeet’ niih:-)
7.MAKIN
CINTA &RINDU SAMA KAMPUNG HALAMAN.
Setiap waktu mendata, kamu selalu menghitung saat terakhir
meninggalkan kampung halamanmu bukan?karena tak ada tempat di muka bumi ini
yang paling dirindukan selain tanah asalmu! Sudah bejibun lagu hebaat di dunia
ini yang menceritakan indahnya tanah asalmu,sebuah “ODE” barangkali kamu bisa
menuliskan rindumu pada daerahmu, membantu galau-nya rindumu, saya tuliskan
beberapa ; INDAHNYA pantaimu,lautmu, gunungmu,suburnya tanahmu,disanalah semua
yang kucintai berada.Sebagai pengobat rasa rindunya, para perantau biasanya
membentuk diaspora/komunitas /dan lain-lain untuk selalu mengingat dan bahkan
membuat program- program nyata membantu masyarakatnya. Jangan heran saat waktu
musim liburan tiba, seorang perantau akan tampak linglung, senang bukan main,
menerawang dengan matanya saat menginjakan kaki kembali di tanah kelahirannya.Sedikit
cerita ’ waktu cuti Natal Desember 2015, saya menumpang Garuda dari UPG- AMQ,
duduk disamping saya seorang Bapak,berumur sekitar 55 tahun (sayang saya lupa
namanya)perantau dari Medan yang telah meninggalkan Ambon semenjak 1990 ( 25
tahun) hari itu tanggal 6 Desember, beliau bersama salahseorang anak gadisnya
yang saya taksir berusia sekitar 18 tahun. Waktu masih diruang tunggu
Makassar beliau tampak sangat excited, kalau cerita, suaranya
dibesar-besarkan dengan logat ambon yang dibuat buat. Saya sempat
berpikir, ‘udik’ nih orang baru nyadar kalau beliau merasa gembira akan ke
ambon setelah kami berbincang-bincang. 10 menit sebelum pesawat landing,suasana
menjadi hening, cuaca sangat cerah, langit biru dan indah, saya masih setengah
ngantuk, saat berbalik melihat sang bapak tengah sibuk memetakan nama tempat
dari udara,saya senyum-senyum simpul saja sampai terlihat butiran air mata
jatuh perlahan dari kedua matanya,ia menyekanya dengan bajunya, saat
pesawat benar-benar landing pecahalah tangisan sang bapak, ia menangis
sejadi-jadinya, sambil berkata “Ambon eee, rindu lawang eee, su 25 tahun baru
lia ale lai,, su beda paskali,mama eee beta paleng rindu,,(Ambon ,aku sangat
rindu, telah 25 tahun meninggalkan engkau, sudah berbeda , Mama aku sangat
rindu) diantara selaan katanya itulah yang membuat haru,beberapa penumpang yang
duduk dekat kami,ikut menitikan airmata,saya mencoba menenangkanya dengan
menepuk pundaknya saya katakan “ salamat datang kombali om”(selamat datang
kembali om)Rasa menyeruak luar biasa ini banyak dimiliki oleh para
perantau hebaat!yang membawa kerinduan akan tanah kelahirannya demi merintis
kesuksesan masa depannya dan keluarganya.
8.
MELIHAT SEGALA SESUATU DARI DUA SISI,
Empat sisi malah kata mereka!ini bagian yang paling
saya suka, mayoritas perantau selalu memiliki pandangan dari sisi yang berbeda,
cara mereka memandang dunia, dan melihatnya, sukses tentunya adalah kata lain
untuk penggambaran kebanggaan dan harga diri, namun bijaknya mereka menilai
segala sesuatu membuat mereka lebih bersahaja,kerangka pikir yang mereka bangun
meliputi hal hal dari sekedar prestise dan target, jangan heran kalau
kadang-kadang dalam satu diskusi yang makin alot anda di tohok oleh kata
kata mereka yang terkesan kasar seperti “ makanya, merantau dikit
biar otak terbuka” hehe, Ya pengalaman bukan kata bagi mereka,
pengalaman adalah kerasnya hidup dan proses yang benar-benar mereka alami.
Duhhhh…..
9.TIDAK
MENJADI PRIBADI YANG AROGAN,
Meski sukses menjadi incaran setiap perantau, mereka
menjadi lebih bijak bukan semata-mata karena bawaan , hidup di tanah orang
memang mengajarkan mereka hal-hal ini. Jangan heran kalau anda melihat seorang
sahabat yang dulunya, bandel,keras kepala,semena-mena,suka menghakimi,
tiba-tiba saat pulang telah menjadi pribadi yang lebih bersahaja dan
lapang. Menghargai adalah implementasi dari sikap ini.
10. BERANI
AMBIL RISIKO,
Kalau tantangan bisa mereka atasi, maka risiko adalah makanan
penutup bagi para perantau, seumur hidupnya yang dipenuhi perjuangan dan
kemandirian membuat mereka menanggap setiap detik hidup adalah tentang gagal
atau sukses yang akan saya hadapi, tak kenal menyerah bagi mereka adalah hukum
yang wajib! Kehidupan spiritual bahkan lebih khusyuk dari biasanya selalu melandasi
setiap tantangan, dari keputusan dan risiko yang mereka hadapi.
11.MUDAH IKHLASKAN SESUATU
,karena maksimalnya perjuangan yang habis-habisan itu, mereka
selalu lebih lapang dan ikhlas terhadap pelbagai persoalan hidup yang di
hadapi,contoh dalam hubungan pribadi; kalau anda yang sedang menjalani LDR
dengan seorang perantau yang memperhatikan berbagai hal ikhwal anda, sebaiknya
anda berhati-hati dengan kebiasaan menuntut yang berlebihan,kekanak-kanakan dan
menyimpan rahasia tertentu, para perantau dengan muda merelakan anda bahkan
meskipun anda adalah kisah sejatinya, mereka sangat anti terhadap hal-hal yang
bagi mereka tidak berbobot, dan membuang buang waktu, karena bagi mereka setiap
harinya adalah perjuangan.Analoginya “ mereka bekerja dengan 4 kaki dan 4
tangan’, baca 10 hal diatas lebih dulu kalau anda sebagai pasangannya kurang
yakin. itulah mengapa mereka lebih menyukai pasangan yang bisa support
dan mengimbangi mereka daripada seorang penuntut yang berlebihan, apalagi
yang pandai membuat drama? sangat jauh dari kamus mereka.
12. MUDAH BERSYUKUR,
bersyukur bersyukur, dan bersyukur, demikianlah dalam kamus
keseharian mereka , bersyukur disini maksudnya adalah setelah berjuang habis
habisan atas pencapaian dari 11 hal diatas, bersyukur akan menjaga keseimbangan
antara kemauan, niat, keinginan, harapan dan realitas hidup dari Maksud TUHAN
bagi tiap pribadi.Demikian sekedar tulisan saya, Tulisan ini tidak bermaksud
mendiskreditkan siapapun . Not at all!.. lol Jadi
jangan terlalu serius lah bacanya :-)Ingat, merantau bukan sekedar
pencapaian seberapa sukses dan baiknya hidup anda, namun seberapa besarnya
nilai hidup yang membuat anda menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses Merantau?
Tuntutlah ilmu dan pergilah…,,,
No comments:
Post a Comment