Anonim :
Seseorang bertanya kepada saya, "bila kamu disakiti dan
terus menerus merasa bersalah bahkan terpuruk karena perbuatan orang lain,
bagaimana menurutmu"? saya menjawab" dengan mengingat saat-saat
terbaik dan terindah bersamanya' saya
dapat menerima semua itu dengan lapang”
Ia bertanya’ tapi bagaimana jika kamu benar? Saya menjawab’
hal ikhwal benar tidaknya tidak
ditentukan oleh neraca keadilan, tapi seberapa besar impact yang terjadi karena
hal itu,semua yang terjadi ada hubungan sebab akibat
Hal baik atau benar sekali pun menurut saya belum tentu baik dan benar dalam
pandangan mata lain, sebaliknya, hal buruk bagi saya belum tentu buruk dalam pandangan
yang berbeda, kebenaran adalah hakiki dan akan menemukan jalannya sendiri,
meski untuk itu, akan membutuhkan waktu yang sampai kamu sendiri dapat kehilangan
keyakinan karenanya, hal ini juga mungkin menghabiskan seluruh kekuatan perasaanmu”
Namun, tetaplah berjuang untuk apa yang kamu yakini. Jadilah pejuang !
Tahukah kamu diluar keyakinanmu ada pekerjaan maha hebat yang mengatur keseimbangan dunia ini? seperti angin bertiup demikian juga kehidupan manusia,, kita sering terpuruk karena ketidaksiapan kita menerima ujian lebih cepat dari yang kita bayangkan,kita bahkan lebih shock mendapati kemampuan kita mengatasi suatu masalah jauh lebih pelik dari yang kita bayangkan..
Percayalah,dirimu bukanlah satu-satunya karena masih ada jutaan orang yang sedang mengalaminya bersamamu :-)
Percayalah,dirimu bukanlah satu-satunya karena masih ada jutaan orang yang sedang mengalaminya bersamamu :-)
Terkadang kamu
hanya butuh 1 menit atau bahkan 1 detik saja untuk diam dan tiba-tiba menemukan yang kamu cari? sementara diluar sana ada banyak orang mungkin berjuang menuju tempat yang terbaik dalam hidupnya, bahkan membutuhkan waktu sepanjang umurnya.
Tapi ingatlah, setiap usaha menjadi yang terbaik selalu dibayar dengan mahal.
Lihat saja yang terjadi dalam hidupmu dan belajarlah di sekelilingmu. kehidupan sesungguhnya bukan saja anugerah, namun juga keseimbangan.
Lebih banyak orang bersyukur karena kekayaan dan keberhasilan nya saja dibandingkan keterpurukannya,bila itu terjadi dalam hidupmu, ingatlah kamu bukan bersyukur atau tidak, melainkan sedang mengalami fase keseimbangan dalam hidupmu, dan bila kamu menyadarinya, kamu telah memahami yang namanya, bersyukur :-)
Tahukah kamu , bahwa keteguhan hati menjadi barang langka dalam kehidupan dewasa ini.? namun ada jutaan manusia yang memilikinya,, mereka mungkin tak sehebat Albert Einstein dengan ilmunya, Bill Gates dengan kekayannya, atau Usain Bolt dengan kecepatannya, namun dalam ketiadan dan terabaikan-nya, mereka adalah pemenang sejati kehidupan.mereka menjadi pemenang didalam lorong sempit kehidupan, mereka menjadi pemenang dalam keanehannya kehidupan, bukan karena habisnya airmata mereka karena tidak berdaya, melainkan karena mereka terlampau kuat menghabiskan hidupnya untuk berjuang terhadap kehidupan itu sendiri.
Tapi ingatlah, setiap usaha menjadi yang terbaik selalu dibayar dengan mahal.
Lihat saja yang terjadi dalam hidupmu dan belajarlah di sekelilingmu. kehidupan sesungguhnya bukan saja anugerah, namun juga keseimbangan.
Lebih banyak orang bersyukur karena kekayaan dan keberhasilan nya saja dibandingkan keterpurukannya,bila itu terjadi dalam hidupmu, ingatlah kamu bukan bersyukur atau tidak, melainkan sedang mengalami fase keseimbangan dalam hidupmu, dan bila kamu menyadarinya, kamu telah memahami yang namanya, bersyukur :-)
Tahukah kamu , bahwa keteguhan hati menjadi barang langka dalam kehidupan dewasa ini.? namun ada jutaan manusia yang memilikinya,, mereka mungkin tak sehebat Albert Einstein dengan ilmunya, Bill Gates dengan kekayannya, atau Usain Bolt dengan kecepatannya, namun dalam ketiadan dan terabaikan-nya, mereka adalah pemenang sejati kehidupan.mereka menjadi pemenang didalam lorong sempit kehidupan, mereka menjadi pemenang dalam keanehannya kehidupan, bukan karena habisnya airmata mereka karena tidak berdaya, melainkan karena mereka terlampau kuat menghabiskan hidupnya untuk berjuang terhadap kehidupan itu sendiri.
Ayo bangkit!
No comments:
Post a Comment