Friday, February 1, 2013

Batavia Air,, Riwayatmu Kini....



Akhirnya Satu lagi Maskapai nasional kita yang kolaps.. pada tanggal 30 Januari lalu , Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, menjatuhkan palu Pailit kepada PT. METRO BATAVIA , atau yang lazim dikenal masyarakat luas sebagai Batavia Air.

Ditengah menggeliatnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mencapai 6,3% dalam tahun 2013
sektor sektor jasa, khususnya industri penerbangan udara pun memiliki kecenderungan meningkat sampai  mencapai 20% tahun 2012. artinya , pailit-nya Batavia ternnyata berbanding terbalik dengan apa yang di harapkan pemerintah dan  pelaku bisnis di Indonesia, dari yang  eceran sampai yang bisnis kelas kakap, pasalnya, maskapai dengan moto 'TRUST US TO FLY" ini adalah salahsatu yang lumayan OK dengan armada pesawat tergolong baru, dan pelayanan ramah, serta harga ticket tingkat sub classes yang kompetetif.

Medio Juni 2102 adalah babak baru perjalanan Batavia mengudara, ketika salah satu investor dari Malaysia, pemilik Airasia, berencana mengakuisi  Batavia dan berniat menguasai saham mayoritas maskapai ini, rencana ini sudah matang ketika tiba-tiba pada Oktober 2012  Batavia Air batal di akuisisi oleh Airasia, alasannya terbilang klasik, perbedaaan budaya antara dua perusahaan yakni pihak PT Metro Batavia dan anak perushaan PT Berhad groupnya Airasia  di Indonesia, PT. Fersindo Nusa Perkasa.

Namun , isu yang  berhembus kencang diluar, kalau  Berhad Group meminta dispensasi untuk rute-rute domestik Batavia yang terlanjur dibentur oleh regulasi pemerintah RI, yang memang tak akan membiarkan maskapai asing menerbangi begitu saja rute rute domestik  milik maskapai lokal.

Hingga akhirnya, waktu pun menjawab, Batavia Air-pun dinyatakan pailit pada 30 Januari kemarin.

Namun apakah yang menyebabkan pailitnya Batavia Air?

Batavia Air  ternyata tak mampu membayar utang perjanjian sewa-menyewa dengan pihak ILFC ( International Lease Finance Coorperation) sebesar $ 4, 69 Juta.ketika tanggal jatuh tempo tersebut pada 13 desember 2012, pihak Batavia belum mampu melunasinya.

Tentu disayangkan, ibarat dalam pertandingan Tennis, dengan jagoannya Roger Federer dan Serena Williams, keduanya 'hanya' membutuhkan 2 kali juara di Wimbledon dan US Open, ditambah 3 turnamen Tier 1 dan Master, untuk membayar lunas hutang ini. namun menganalogikan keadaan batavia Air seperti ini, tentu bukan sinkronisasinya.
lantas, apakah yang menjadi penyebab Batavia Airf tak mampu membayar hutang-hutangnya?
Batavia Air menyewa pesawat  Airbus 330, untuk angkutan Haji kepada ILFC.pada perjalannya selama 3 Tahun berselang, Batavi air tak mendapatkan proyek haji.atas dasar inilah Batavia airpun diseret ke meja hijau,disisi lain, Siera Leasing Limited, juga menagih utang sewa menyewat kepada  pihak Batavia Air.

Bukan itu saja, beberapa Pesawat Airbus  A-319 /320 milik Batavia pun dilarang terbang di sejumlah daerah, karena ketahuan tak membayar utang parkir pesawat, ramp dan operasional bandara selama beberapa waktu.
miris memang,, saya teringat ketika tahun 2008 maskapai Top air dinyatakan pailit, salah satunya karena belum melunasi utang asuransi, dan perjanjian sewa menyewa pesawat, disamping manajemen yang amburadul!

Hal yang paling dirugikan dari  bangkrutnya Batavia air adalah, di PHK-nya ribuan karyawan-nya, dan ruginya Travel Agen selaku Perusahaan partner... semoga kurator yang sementara mengambil alih batavia, dapat mengembalikan DP Piutang Agen tiket,dan Refund para penumpang yang menjadi 'korban' dari kebangkrutan ini..


Salam,
Franky.


No comments:

Post a Comment

Christian Coleman, Rekor dunia lari 60 Msumber  foto by :  Victah Sailer Sebagai penggila Atletik, meski gak kuat lari,,saya su...